Dalam hal urusan memilih, kita seringkali dihadapkan pada pilihan yang kadang belum tentu benar dan sudah tentu benar. Ini semacam permainan russian roulette berputar dan berulang-ulang saja.

Entah karna dihadapkan dengan pilihan baik atau buruk, suatu hari di Tanatoraja sulsel selepas acara pernikahan sepupu teman saya, kami pun pergi melihat acara tradisi yang disana (toraja) di adakan setiap kali ada kematian.

Saya mendekati rombongan turis mancanegara yang sangat-sangat menikmati pertunjukan adu kerbau ini.
Ketika saya baru saja “say hello” pada turis ini, tiba-tiba saja sang turis langsung menitipkan tas ranselnya pada saya dan bergegas mendekat ke arena untuk memotret.(jarak saya dengan arena 20 meter)

Belum cukup kekagetan saya melihat kerumunan orang banyak ini, eh si turis ini menambahnya dengan menitipkan barangnya pada orang yang belum terlalu dikenalnya. Si turis ini hanya melihat mata saya saja tanpa harus melihat KTP saya dan selanjutnya berani menitipkan sesuatu miiknya yang berharga.

Gila, gumam pertama kali dalam hatiku ini. Gila karna tidak menyangka hanya dengan bertatap mata bagi seseorang, itu sudah merupakan jaminan keselamatannya.
Waktu terasa lama bagiku saat itu, konflik pikiran lagi-lagi menderaku, salah satunya adalah khawatir membayangkan kalau-kalau ransel ini, adalah barang yang berbahaya waduh, bisa runyam diri ini, atau ini : kurang ajar turis ini, emangnya aku ini tempat penitipan barang ya?? Kutenangkan diri ini se-hening-heningnya hingga energi positif membantuku lepas dari konflik. Tak mudah membuat diri ini merasa hening ditengah khalayak yang sangat ramai dan tentu saja sangat ribut.

Sang turis pun kembali menghampiriku dan membalas tegur sapaku tadi dan mulai memperkenalkan dirinya tak lupa ia berterima kasih padaku karena telah menjaga tasnya.
Pengalaman ini memberiku pelajaran bahwa pilihan ada luas terbentang untuk kita, apa yang terjadi seandainya saya memilih kabur membawa tas turis tersebut atau membiarkan tas tersebut di sambar orang lain???

Tentang bagaimana memilih pilihan yang baik biarkanlah keimanan dalam diri kita yang membimbing.
Jika kesempatan untuk berbuat baik datang, pergunakanlah dengan sebaik-baiknya tanpa mengharap imbalan jasa karna jika kesempatan untuk berbuat baik itu tak digunakan maka, bersiaplah untuk menyesal seumur hidup. Tetapi jika jangan pernah menyesal adalah prinsip anda maka semakin mantaplah kesempatan untuk berbuat baik itu dilakukan.